Tampak indah dan asri yang didominasi oleh beberapa bangunan dan
jembatan yang menghiasi taman ini. Tetapi taman ini, tak hanya sekedar
taman biasa, melainkan menyimpan banyak kisah sejarahnya. TPKS merupakan
sebuah situs purbakala dimana banyak ditemukan beberapa peninggalan
dari kerajaan Sriwijaya, sehingga tempat ini dijadikan salah satu tempat
wisata sejarah di Palembang. TPKS ini, juga popular disebut Situs
Karang Anyar, karena lokasinya yang bertempat di Kelurahan Karang Anyar.
Lokasi dan Akomodasi
Bertempat agak di pinggiran kota Palembang, tepatnya di Jalan
Syahkakirti, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus. Walaupun berada
di pinggiran kota, tidak sulit untuk mencapainya walaupun dengan
kendaraan umum. Kendaraan umum yang bisa anda gunakan adalah angkot.
Carilah angkot dengan jurusan Tangga Buntung yang dikenali dengan warna
coklat. Bisa naik dari bawah Jembatan Ampera, tepatnya di samping BKB.
Sangat mudah menemukan angkot-angkot ini. Setelah berjalan cukup jauh
menyusuri daerah tangga buntung, anda bisa berhenti di pasar tangga
buntung. Nah, disini anda bisa mencari angkot jurusan gandus dengan
warna merah muda. Angkot ini akan mengantar anda langsung menuju ke
wilayah TPKS, bahkan masuk ke gerbangnya karena TPKS sendiri terletak di
kedua sisi jalanan. Untuk tiap angkot, anda cukup membayar Rp. 2500
saja.
Sedangkan jika anda ingin membawa kendaraan sendiri, anda bisa
melewati jalur lain selain jalur angkot tadi. Yaitu melalui Bukit Besar,
menuju Jalan Parameswara. Di simpang 3 Parameswara, belok ke kiri dan
ikuti jalan lurus sampai anda menemukan jembatan besar, yakni jembatan
Musi II. Tapi anda tidak naik ke jembatan tersebut, melainkan mengambil
jalan yang berbelok ke kiri. Ikuti saja jalan utama sampai anda akan
menemukan gerbang masuk TPKS.
Wisata
Jika dilihat dari atas, TPKS ini terdiri dari dua buah pulau kecil
yang berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar. Pulau yang bujur
sangkar dinamai pulau cempaka dengan ukuran 40×40 meter, sedangkan pulau
satunya dinamai pulau nangka yang berukuran 623×325 meter. Itula kenapa
di lokasi TPKS ini anda akan menemukan banyak jembatan yang di buat
untuk menghubungkan beberapa tempat. Taman ini juga di kelilingi oleh
kolam besar dan beberapa parit yang sudah ada sejak dulu sebagai
peninggalan fitur yang diperkirakan sudah ada sejak jaman Sriwijaya.
Di pulau cempaka, anda hanya akan menemukan taman, disini juga ada
bangunan, tetapi isinya masih kosong. Mungkin satu-satunya tempat yang
bisa anda nikmati di pulau cempaka ini adalah sebuah menara empat lantai
yang cukup tinggi sehingga anda bisa melihat TPKS dari ketinggian, tapi
tak hanya itu, anda bisa melihat view kota Palembang dari ketinggian,
walaupun tidak begitu terlihat semuanya karena letak daratan Karang
Anyar yang memang tidak terlalu tinggi. Masih di bawah 2 meter dari
permukaan sungai musi.
Sedangkan pada pulau nangka, anda akan menemukan banyak bangunan,
yang utama adalah Museum Sriwijaya yang menyimpan berbagai koleksi
peninggalan artefak dan peninggalan fitur yang ditemukan saat
pembangunan situs purbakala ini serta beberapa prasasti replika yang di
temukan dari beberapa situs lainnya. Di museum ini, anda bisa menemukan
prasasti, ornamen candi, guci, arca dan potongan kayu kapal yang di
perkirakan berasal dari zaman Sriwijaya. Museum ini, secara garis besar
terbagi dari tiga ruangan, yakni Lobby yang merangkap ruang ‘zaman pra
sriwijaya’, ruang ‘zaman sriwijaya’ yang merupakan ruangan paling luas,
dan terakhir ruang ’zaman pasca sriwijaya’ yang koleksinya tampak paling
sedikit untuk saat ini, karena banyak lemari yang masih kosong.
Pulau ini juga cukup lengkap karena anda bisa menemukan kantin,
musholla, toilet, beberapa pondokkan, serta di sebuah pondok yang besar
anda bisa melihat sebuah grup seni tari yang berlatih di tempat ini.
Selain itu juga ada gedung yang bisa anda sewa untuk acara-acara
tertentu. Hal menarik lain dari tempat ini, mereka menyediakan lahan
untuk mengadakan kegiatan outbound. Hampir setiap sabtu sering ada
beberapa kelompok pelajar, mahasiswa atau kelompok lain yang menggunakan
area TPKS untuk mengadakan kegiatan yang menantang adrenalin tersebut.
Sayangnya, peralatan outbound disediakan sendiri oleh pelaksana acara.
TPKS hanya bertindak sebagai penyedia lahan.
Tempat ini biasa dijadikan tempat bersantai melepas penat bagi
masyarakat sekitar, selain itu juga ada yang memancing di pinggiran
pulau. Tapi yang pasti, tujuan sebenarnya dari pembangunan taman ini
adalah untuk wisata sejarah, terutama pengetahuan mengenai kerajaan
sriwijaya, karena TPKS merupakan pusat informasi tentang kerajaan
sriwijaya.
Biaya dan Kuliner
Untuk biaya masuk taman, anda dikenakan biaya karcis masuk Rp. 3000
untuk dewasa dan Rp. 1500 untuk anak-anak. Di pos penjagaan yang
terletak di pulau nangka, tertulis biaya untuk kendaraan roda empat Rp.
3000 dan roda dua Rp. 2000. Tetapi, tampaknya sudah tidak berlaku karena
tidak ada penagihan biaya untuk kendaraan. Untuk harga makanan di
kantin juga harga standar tergantung menu makanan yang anda pesan.
Selain itu ada beberapa pedagang kecil yang bisa anda temui di dekat
jembatan menuju pulau cempaka.
Tips
1. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi dan bermaksud mengitari
pulau cempaka, carilah tempat parkir yang aman, sebisa mungkin masih
terlihat oleh petugas sehingga keamanannya terjaga. Karena untuk menuju
pulau cempaka sendiri, anda tidak bisa menggunakan kendaraan apapun
karena jembatan yang di buat hanya untuk pejalan kaki.
2. Untuk mengelilingi pulau nangka, tampaknya agak berat jika dengan
berjalan kaki, jadi lebih di sarankan untuk menggunakan kendaraan
sendiri.
3. Mengingat cuaca Palembang yang cukup terik, ada baiknya datang pada pagi atau sore hari ketika matahari tidak terlalu terang.
4. Jangan heran jika ada bau busuk yang tiba-tiba datang, karena lokasi TPKS cukup dekat dengan beberapa pabrik karet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar